Minggu, 27 Maret 2011

HIDROMETRI

Pendahuluan

debit aliran sungai = Q = jumlh air yg mengalir melalui tampang melintang sungai tiap satu satuan waktu. (m3/d)

Debit di suatu sungai dapat diperkirakan dengan cara brkt:

Pengukuran di lapangan (di lokasi yang di tetapkan)

Berdasarkan data debit dari stasiun di dekatnya,

Berdasarkan data hujan,

Berdasarkan pembangkitan data debit.

Pengukuran debit di lapangan dapat dilakukan dengan :

membuat stasiun pengamatan, atau

dengan mengukur debit di bangunan air seperti bendung dan peluap.


pada pembuatan stasiun pengamatan debit, parameter yang di ukur adalah:

Tampang lintang sungai

Elevasi muka air

Kecepatan aliran air


Selanjutnya, debit aliran dihitung dengan mengalikan luas tampang (A) dan kecepatan aliran (V). untuk mendapatkan hasil yang teliti, lebar sungai dibagi menjadi sejumlah pias, dan di ukur kecepatan aliran pada vertical di setiap pias.
Apabila di sungai terdapat bangunan air, mis bending, debit sungai dapat dihitung dgn mengukur tinggi muka air di ats puncak bending; berdsarkan rumus peluapan yg berlaku untuk bangunan tsb.

debit aliran juga dapat diperkirakan derdasarkan data debit dari pencatatan yg telah lalu, dgn mggnkn “model deret berkala”.

Teori pengukuran debit

Kecepatan aliran dapat diukur dgn current meter,pelampung dan prltan lain


Pengukuran debit

Dpt dilakukan dengan cara :

1. Pemilihan lokasi stasiun pengukuran.

2. Pengukuran kedalaman sungai

3. Pengukuran elevasi muka air secara kontinyu atau harian.

4. Pengukuran kecepatan aliran.

5. Hitungan debit

6. Membuat rating curve yaitu hubungan antara elevasi muka air dengan debit.

7. Dari rating curve yg telah dibuat pada langkah 6, dicari debit aliran berdasar pencatatan elevasi muka air.

8. Presentasi dan publikasi data terukur dan terhitung.

Dan akan dijelaskan secara rinci sbb:

1. Pemilihan lokasi stasiun pengukuran

Pemilihan lokasi tsb harus mmperhatikan syarat2 sbb:

· Mudah dicapai oleh pengamat,mis di jembatan

· Di bagian sungai yg lurus dgn penampang sungai yg teratur dan stabil (tdk terjadi erosi maupun sedimentasi)

· Disebelah hilir pertemuan dgn anak sungai.

· Di mulut sungai menuju laut ke danau

· Dilokasi bangunan air seperti bendungan, bending, dsb

· Tidak dipengaruhi oleh garis pembendungan (back water)

· Aliran berada didalam alur utama (tdk ada aliran di bantaran)



2. Pengukuran kedalaman sungai.

Pengukuran kedalaman sungai dilakukan dngan menggunakan bak ukur, tali yg diberi pemberat / echosounder.

· Bak ukur

Untuk sungai yg dangkal,bak ukur yg telah diberi skala n plat di bag bwh a dimasukkan ked lm sungai smpai plat dsar mncpai dsar sungai. Papan tsb dpt ditegakkan dgn bantuan perahu/orang jika sungai dangkal. Kedalamn air dibaca pada skala di bak ukur tsb. Biasanya hasil pengukuran diberikan dlam bentuk elevasi,oleh krn itu pembacaan tsb harus di ikatkan dgn elevasi tebing/tanggul sungai atau lahan dgn menggunakan theodolit.



· Tali dgn pemberat

Pengukuran ini dilakukan apabila sungainya dalam atau kec arus besar. Kdlaman air di ukur dgn tali yg diberi pemberat. Pengukuran dilakukan dgn mggnkn perahu,pd jmbatan, atau kabel yg digantungkan melintasi sungai. Pengukuran dilakukan bersamaan dgn pgkuran kec dgn mggnkan current meter. Di atas pemberat dipasang current meter,shgga sambil mengukur kdalaman dpt dik kec aliran di bbrp ttik yg ditntkan.

· Echosounder

Alat ini digunakan pada sungai yg lebar dan dalam,pengukuran tampang lintang dan kedalaman(bathrimetri) laut.

Cara kerja alat ini memiliki prinsip sbb:

1. Air merupakan media yg baik utk perambatan gelombang suara dgn kec

2. Gelombang suara dapat dipantulkan dengan baik dari dasar sungai.



Alat eschounder dipasang pd dasar kapal/digantung pd sisi kapal. Alat tsb memancarkan getaran suara yg merambat ke dasar sungai dan kemudian dipantulkan kembali. Gelombang pantulan tsb diterima dan dicatat oleh alat. Selang waktu antara pemancaran dan penerimaan getaran dapat memberikan kedalaman air yang kemudian direkam pada kertas pencatat. Dengan alat ini dapat diperoleh hasil profil dasar sungai secara kontinyu.

Ada beberapa jenis eschounder,diantarnya adl:

1. Eschounder elac 30 kc

2. Raytheon DE 719 B

3. Furuno 200 Mark III

· Eschounder elac 30 kc, fungsinya untuk membedakan jenis bahan dasr sungai seperti lumpur, lempng, pasir shg dpt memperkirakan tebal lapis lumpur.

· Ray



Pengukuran elevasi muka air

Alat pencatat elevasi muka air dapat berupa :

- papan praduga dengan meteran (staff gauge)

alat ini berskala cm, dapat dipasang di tepi sungai atau pada bangunan.

- alat pengukur elevasi muka air maksimum

mengukur elevasi maksimum pada saat banjir.

- pencatat muka air otomatis (AWLR)

Tidak ada komentar: